Program - Majalah Wartam
WARTAM EDISI 104
Majalah Wartam edisi 104 kali ini mengambil tema besar Pilah-pilih Pemimpin Hindu. Wah dari tema saja sudah menarik, nanti di tahun 2024 digadang-gadang menjadi tahun politik, benar saja di tahun tersebut warga Indonesia sudah harus memilih pemimpin untuk Negara Republik Indonesia. Oleh karena itu penting untuk kita semua membaca majalah Wartam guna menambah wawasan dan pengetahuan sejauh mana Hindu melihat sosok pemimpin. Dalam edisi ini terdapat beberapa tulisan menarik seperti Sang Canakya, wawancara hngat tentang pemimpin hindu bersama Prof. Sudiana dan masih banyak lainnya. Lihat selengkapnya di edisi 104
WARTAM EDISI 103
Wartam edisi 103 begitu istimewa mengambil tema besar Netiket Hindu. Dalam edisi kali ini mengulas bagaimana etika netizen Hindu. Judul menarik seperti Algoritme Hindu, Susila Internetika dan Daring serta tulisan menarik lainnya. Baca lebih lanjut Wartam Ed.103
WARTAM EDISI 102
Wartam kali ini mengungkap makna Pahala Mahardika menyambut meriahnya masyarakat memperingati hari Kebangsaan Republik Indonesia. Edisi ini dilengkapi dengan rubrik diantaranya : Candi Bentar (Jiwa ,ahardika ), Jaba Tengah (Signal Widya dan Awidya), Kori Agung (Pahala Mahardika), Wartamusadha (Taru Premana) dan rubrik lainnya. Selengkapnya baca Wartam Ed.102
WARTAM EDISI 101
Wartam edisi 101 begitu istimewa mengambil temabesar Memintal Hindu Milenial. Memintal melalui proses mengumpulkan dan memilin serat-serat tanaman atau binatang, menjadi benang atau benang pintalan. Benang yang dipintal digunakan untuk menenun, menjahit, menyulam, membuat tali hingga menjadi kain, pakaian dan lain sebagainya. Lalu bagaimana Wartam edisi kali ini memintal Hindu Milenial? temukan jawabannyaBaca lebih lanjut Wartam Ed.101
WARTAM EDISI 100
Wartam edisi 100 sangat Spesial menjadi jendela Hindu Dharma dalamterbitan ke 100, membuktikan wartam selalu konsisten dalam mengungkap makna dibalik narasi, menjadikan Wartam Istimewa. Edisi Kali ini mengambil tema besar " RENYAH PALEMAHAN" tentunya dengan ulasan rubrik yang menarik. Baca selengkapnya di Majalah Wartam Ed.98
WARTAM EDISI 99
INFORMASI PENTING!
MARI DAFTARKAN PUTRA PUTRI ANDA MENJADI DUTA HINDU MILENIAL
HI SOBAT HINDUNI, SEGERA JOIN SERUPA NAWAKSARA CATAT TANGGALNYA,,,,, KELAS TERBATAS!
WARTAM EDISI 98
Wartam edisi 98 kali ini sangat Spesial kita patut berbenah dan kembali mengungkap makna Hindulogi usai Nyepi. Edisi ini dilengkapi dengan rubrik diantaranya : Sang Mahawidya, Jnana Widya dan Ekologi Hindu, Lingkar Pandang Science Religion serta rubrik lainnya. Baca lebih lanjut Wartam Ed.98
SEGERA KUNJUNGI PAMERAN SERUPA
HANYA DI WARTAM ART SPACE
LIST PAMERAN SERUPA 9 TH NAWAKSARA
Judul : Sacred Power
Materi : Acrylic On Canvas, 50 X 50 Cm, 2023
Seniman : I Ketut Suwidiarta
Harga : Rp. 5.000.000,-
Judul : Treasure
Materi : Acrylic On Canvas, 50 X 50 Cm, 2023
Seniman : I Ketut Suwidiarta
Harga : Rp. 5.000.000,-
Judul : Suara Hati
Materi : Acrylic Crocoal, 40x 60 Cm, 2023
Seniman : Made Arista
Harga : Rp. 3.500.000,-
Judul : Suara Semesta
Materi : Acrylic Crocoal, 40x 60 Cm, 2023
Seniman : Made Arista
Harga : Rp. 3.500.000,-
Judul Bhagawan Dari Mars
Materi : Cat Minyak di Canvas, 40 X 50 Cm, 2023
Seniman : I Wayan Gede Budayana
Harga :Rp. 4.000.000,-
Judul : Manah /Pikiran
Materi : Acrylic On Canvas, 60 X 40 Cm, 2023
Seniman : Gede Agus Budi Adnyana
Harga : Rp. 350.000,-
Judul : Samudra Marthana
Materi : Ink On Paper ,60x40 Cm,2023
Seniman : Gede Agus Budi Adnyana
Harga : Rp. 500.000,-
Judul : Tuhan Manusia Dan Alam
Materi : Digital Print, 60 X 40 Cm, 2023
Seniman : Agung Wijaya
Harga : Rp. 1.000.000,-
Judul : Hanoman Duta
Materi : Luster Digital Print , 40 X 60 Cm, 2023
Seniman : I Putu Dudyk Arya Putra
Harga : Rp. 2.000.000,-
Judul : Balinisasi
Materi : Ink On Paper, 45 X 85 Cm, 2020-2021
Seniman : I Gede Jaya Putra
Harga : Rp. 6.000.000,-
Judul : Semara Ratih
Materi : Acrylic On Canvas, 40 X 50 Cm, 2020
Seniman : Wayan Beratha Yasa
Harga : Rp. 2.000.000,-
Judul : Calon Arang
Materi : Cat Minyak Di Kanvas, 50 X 60 Cm, 2011
Seniman : Wayan Beratha Yasa
Harga : Rp. 5.000.000,-
Judul : Tulak Raksa
Materi : Ink On Canvas, 80 X 70 Cm, 2020
Seniman : I Made Gede Anandi
Harga : Rp. 3.000.000,-
Judul : Koneksi
Materi : Acrylic On Canvas, 60x40 Cm, 2010
Seniman : I Putu Suyoga
Harga : Rp. 999.999,-
Judul : Ardhanareswari
Materi : Acrylic On Canvas, 40x45 Cm, 2023
Seniman : I Kadek Sumadiyasa
Harga : Rp. 4.000.000,-
Judul : Kiwa Tengen
Materi : Acrylic On Canvas, 40x45 Cm, 2023
Seniman : I Kadek Sumadiyasa
Harga : Rp. 4.000.000,-
Judul : 3 Warna
Materi : Kanvas Digital, 40 X 45 Cm, 2023
Seniman : A.A Ngurah Bagus Kesuma Yudha
Harga : Rp. 1.300.000,-
SENIMAN AKADEMIK PESERTA PAMERAN SERUPA 9 TH NAWAKSARA
I KETUT SUWIDIARTA
Tinggal di Br.Teguan, Bongkasa,Abiansemal,Badung, Bali, mengenyam pendidikan di Faculty of Fine Art- Indonesia Institute of Art (ISI) Yogyakarta. BFA dan Faculty or Fine Art- Rabindra Bharati University (Kolkata, India). MFA. Sering mengikuti Pameran di dalam dan luar negeri.Peraih Lempad Prize From Sanggar Dewata Indonesia 2016 dan Titian Art Prize 2018
E-Mail: ketut_suwidiarta@yahoo.com
I MADE ARISTA
Banjar Bangah, Baturiti, Tabanan, Bali. Judul Karya: Suara Semesta & Kata Hati. Sebuah karya yang menyuguhkan refleksi bagaimana semesta selalu melantunkan aksara kata untuk kita.Karya sebagai refleksi pengembaraan mencari suara aksara kemurnian kata hati.Pengalaman Pameran: 1. Pameran lukisan Tunggal Tema Rerajahan di Gedong 3 Art Space, 9 Oktober 2016. Pameran lukisan bersama dalam rangka Jatiluwih Festival. 16 Juni 2017.
E-mail : bangahjeroalit@gmail.com
I WAYAN GEDE BUDAYANA
Br Mukti Singapadu Sukawati.Konsep Berkesenian bagi saya Imajinasi adalah Kunci. Karya Bhagawan dari Mars, karya ini wujud imajinasi saya tentang hal-hal yang menjadi anomali di dalam realitas. pengalaman pameran Gravitation pameran bersama mahasiswa dan Dosen IDB Bali di Dharma Alaya.
E-mail :budayana.art@gmail.com
GEDE AGUS BUDI ADNYANA
Lahir di Singaraja 27 Juni 1987, menempuh pendidikan S1 Bahasa dan Sastra dan S2 Agama Hindu di IHDN Denpasar. Saat ini sebagai Ketua Yayasan Pendidikan Putra Mutiara Gianyar 2020 sampai sekarang. Menjadi penulis banyak buku tentang Teologi Hindu dan pedoman praktis upakara yadnya. Saat ini sebagai Dosen Tetap Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar. Jurusan Bahasa dan Sastra Agama. Menggeluti tari Topeng sejak tahun 2000.
Email : agusbudiadnyana277@gmail.com
AGUNG WIJAYA
Sebagai Owner PT Wita Mandala Kreatif , bergerak di bidang Konten Kreator dan videografher, Dosen Home Base Institut Desain Dan Bisnis Bali dibidang Fotografi.Aktif mengikuti Pameran Seni Rupa, pemenang berbagai lomba Fhotografhy.
Email:aghungwijaya@gmail.com
I PUTU DUDYK ARYA PUTRA
Banjar Sigaran-Sedang, Abiansemal, Badung. Konsep Berkesenian : sembilan arah mata angin. Karya ‘sie’, untuk tahu tentang kehidupan yg dijalani, perbanyak untuk berjalan menyusurinya setapak-demi setapak dan kenali arah kemana akan memulai dan sampai mana di akhiri.Pengalaman pameran aktif dari tahun 2004.
E-mail : putududyk@gmail.com
I GEDE JAYA PUTRA
tinggal di Seminyak – Bali. Sering mengikuti Pameran unggal & Group. Secara kedekatan karya, cendrung pada lukisan dan instalasi, namun tak jarang juga melakukan eksplorasi medium serta eksperimen terkait kehadiran new media. Saat ini melakukan eksplorasi terkait konsep Yadnya sebagai kaidah Estetik & metode penciptaan. Juara I Kompetisi Seni Instalasi Bali Jani-Hulu Teben; Dialektika Lokal-Global 2019.
Email : igedejayaputra@gmail.com
I WAYAN BERATHA YASA
Br.Langon, desa Kapal, Mengwi, Badung. Judul karya Karmapala.Pengalaman pameran: sering pameran pada PKB di art center, di Jakarta, Yogyakarta dan sejumlah hotel di Bali. Memproleh piagam Seni Dharma Kusuma dari gubernur Bali th.2007 silam.Sertifikat Hak Cipta dari kementrian Hukum dan Ham pusat.
I KADEK SUMADIYASA
Br. Kaja Sesetan Denpasar.Konsep Berkesenian Kelangwaning Sewaka Dharma : seni;sebuah pengabdian dharmasunia. Karya bertema Kiwe Tengen, terinspirasi dari aksara Ang Ah Kiwe Tengen dalam mitos pencalonarangan percakapan dialog antara Empu Baradah dengan Pemurtian Durga Dewi dimana dua kekuatan antara Durga dan Siwa menjadi satu kesatuan energi penciptaan semesta. Spirit ini dikemas dalam visualisasi karya seni lukis dua dimensi dengan ramuan komposisi penataan seni rupa Hindu yang harmoni berjudul Kiwe Tengen.Pengalaman pameran di dalam dan di luar negeri dari tahun 2000 sampai sekarang.
E-mail : sumadiyasaseni@mail.com
ANAK AGUNG NGURAH BAGUS KESUMA YUDHA
Tinggal di Kesiman Kertalangu – Denpasar Timur. Konsep Berkesenian, menggunakan konsep gabungan dari 3 film dokumenter yang menceritakan 3 kisah berbeda dan mengerucut pada satu pola kehidupan masyarakat di Bali. Ulasan Karya mengenai Kisah hidup masyarakat di Bali merupakan cerita autentik yang mencirikan peran utama dalam setiap perjalanan masing-masing individu. Semuanya terasa penting dan saling mengikat tatkala terkoneksi dengan kisah dari orang lain. Aktif mengikuti kegiatan festival film sejak 2005.
E-mail : bligungyudha@gmail.com
I MADE GEDE ANADHI
Beralamat di Perum Unud 41 Batubulan, Aktif mengikuti Pameran Akademik dan Berkelompok sejak 1993-2015. Konsep Berkesenian 3P (Percayakan Pada Proses) dengan Judul Karya ‘Tulakraksa’ yang mengulas tentang rajah bisa dipahami sebagai sebuah teori yang merupakan jalinan konsep, sehingga fungsinya bisa berlaku universal dalam mencapai harmonis. Sehingga tulakraksa menjadi wujud teori harmonis dalam rupa yang menjadi wadah proses.
E-mail :anadhi@uhnsugriwa.ac.id
WARTAM EDISI 97
Wartam edisi 97 kali ini Spesial Hari Nyepi mengungkap makna Nyuciang Jatining Api Nyepi. Edisi ini dilengkapi dengan rubrik diantaranya : Candi Bentar (Liturgi Melasti), Jaba Tengah (Sepi, Sunyi, Wengi), Kori Agung (Nyepi: Nyuciang Jatining Api), Wartamusadha (Upawasa Menjaga Kebugaran) serta rubrik lainnya. Simak lebih lanjut baca Wartam Ed.97
Wartam Edisi 96 Februari 2023
Wartam kali ini mengungkap makna etos kerja Hindu menyambut geliat bangkitnya Pariwisata Bali. Edisi ini dilengkapi dengan rubrik diantaranya : Candi Bentar (Liturgi Melasti), Jaba Tengah (Logos, Tempos, Etos), Kori Agung (Etos Kerja Hindu), Wartamusadha (Kesehatan Kerja) dan rubrik lainnya. Selengkapnya baca Wartam Ed.96
Mahawakya Wasudewa Kutumbakam, One World One Family
Spirit Panca Tantra menulis mahawakya Wasudewa Kutumbakam, yang dalam terjemahan bebas berarti “kita bersaudara”. Bahwa Bumi ini adalah rumah kita, bersama, karenanya seluruh penghuni rumah ini berarti saudara. Denpasar Bali mengartikannya ; ‘kita menyama braya’. Bagaimana semangat menyama braya, menjadi visi misi Walikota Denpasar I G Ngr Jayanegara? Berikut petikan wawanrasa kilat, saat Pak Walikota, menerima Team Wartam di ruang kerjanya, Senin 14
Februari 2023. Team Wartam dan Paratiga -Paduan Suara Gedong Tiga - mepunia album Kidung Hinduni ke 10, khusus berjuluk ‘Wasudewa Kutumbakan’, one world one Family, (kita bersaudara) sebagai wujud nyata dukungan Gedong Tiga Wartam pada semangat perjuangan Denpasar kota majemuk berbudaya Maju : Makmur, Aman, Jujur, Unggul. Ada 11 lagu dalam album Wasudewa Kutumbakam ini, yang seluruhnya bercerita tentang semangat persaudaraan, seperti lagu Bhineka Tunggal Ika, Tattwam Asi, Sebait Puisi Hyang Widhi, Harmoni Bali dal lain-lainnya, tegas Mia Gandewa, usai menyerahkan album Kidung Hinduni Wasudewa Kutumbakan pada Pak Walikota. Selanjutnya simak Wartam Ed.96
Membedah Etos Kerja Orang Hindu
Banyak kalangan mengkhawatirkan Pariwisata Bali di tengah Pandemi. Karena Pariwisata berbasis pelancong. Pandemi membatasi gerak para wisatawan, apalagi dengan PPKM. Orang jadi canggung bepergian, apalgi melintasi batas negara. Namun dengan G20 diadakan di Bali, Kini Bali Bangkit setelah Pandemi. Pariwisata hidup lagi. Hal ini menuntut krama Bali harus tetap menjaga semangat dan motivasi, etos kerja untuk menservis jasa pelayanan Pariwisata. Bagaimana menjaga mental dan etos kerja dalam geliat Pariwisata. Wartam mengulas dalam Laporan Utama wawanrasa bersama Ir. Ngr. Jimmy Sidharta, Kadisnaker Denpasar. Berikutnya buka Wartam Ed.96
Punia Album Wasudewa Kutumbakam, One World One Family
Denpasar-Wartam
Mahawakya wasudewa Kutumbakam, kita semua bersaudara,menyama braya.
Menjadi visi misi kota Denpasar mendapat sambutan hangat dari Paratiga (Paduan suara Gedong tiga) Denpasar. Maka 14 Februari kelompok Paduan suara Wartam mepunia dalam rangka mendukung visi misi menyama braya, kita semua bersaudara kota Denpasar. Hadir pada penyerahan album Wasudewa Kutumbakam. Persembahan saat ini adalah album ke-10 diantara album lainnya :
1. Album Bhagawadgitar
2. Album Sarasamuscaya 1
3. Album Sarasamuscaya 2
4. Album Japam
5. Album Nama Siwaya
6. Album Sundarinada
7. Album Slokanjali
8. Album Smaranjiwa
9. Album Anak Hinduni
10. Album Wasudewa Kutumbakam
Penyerahan berlangsung di kantor Walikota, IB Jelantik Redpel Wartam, Wayan Sukarma wapimred Wartam, Mia gandewa dan Armi Laksani paratiga dan Ketut Narda distribusi Wartam.
Penanaman Character Building APIWARTAM
Denpasar-Wartam,
Kolaborasi ApiWartam ke-2 APINDO dan Wartam Jendela Hindu Dharma berlangsung akhir Januari 2023 dalam event lomba colouring icon Bali sebagai wujud Apiwartam Peduli Bali. Ada sekitar 70-an karya colouring Legong dari siswa-siswa Paud, TK dan SD se-Bali. Kepedulian pada Bali bertujuan untuk menanamkan character Building dalam mengenal icon-icon Hindu menjadi media pendidikan dan pencerahan anak-anak tentang ajaran-ajaran agama yang menjadi pesan-pesan visual. Selasa, 31 Januari 2023, diserahkan hadiah bagi pemenang oleh ketua Apindo Bali, Wapimred Wartam dan KadisNaker Kota Denpasar.
Pemenang 1 : Putu Davindra Putra Ayuda (TK Hindu Widya Kerthi)
Pemenang 2 : I Gede Aljuna Stivhen (Paud Catur Kumara Baturiti)
Pemenang 3 : Ni Putu Ayunda Putri Maheswari (Bali Public School)
Pemenang 4 : AA.Gede Ananta Radja Wisnu Jelantik (SD Saraswati 5 DPS)
Pemenang 5 : Putu Meisya Lina Putri (SD Saraswati 6 Dps)
Pemenang 6 : Kadek Ayu Sri Apriani Dewi ( SDN 5 Penatih)
Juara Favorit : Tika Ananda (Bali Public School)
Juara Utama : Ketut Riza Listia Dewi (SDN 3 Batuan)
Bapak Wayan Sukarma (Wapimred Wartam) dalam pesannya menegaskan, "Event-event seperti ini sangat penting dalam upaya pengenalan ajaran Hindu sejak dini." Acara diakhiri dengan meniup lilin HUT ke 71 Apindo dan menyalakan lilin ke 72 sekaligus potong tumpeng.
Wartam Edisi 94
Sinyalemen di Masyarakat menyebutkan siapa yang menguasai informasi, akan mengauasai dunia. Memang ada benarnya, namun lagi lagi muncul pertanyaan, Informasi yang mana? Normaly, atau kreatif atau Hoax? Harapan kita tentu saja informasi yang kreatif dan mencerahkan dalam fitur fitur internet dan medsos. Sudahkah generasi muda hindu hadir dengan konten-konten kreatif seperti harapan kira? Ibu Komang Sri Marheni, menjelaskan runtun dalam wawanrasa Wartam, Desember 2022, seperti berikut ini ... baca selengkapnya
Pameran seni rupa GPOP
Memang beruntun pameran seni rupa di Museum Hindu di Jln. Nangka Selatan 29 A, sebagai pameran tutup tahun 2022. Mulai Pameran Sketsa Mudraksara, Pameran seni rupa Pendet dalam 4 Generasi dan yang terakhir melewati Desember 2022 Pameran seni rupa GPOP ... baca selengkapnya
Taman Narasi dibuka dengan diskusi Red. Wartam
Denpasar, Wartam, Namanya sudah menjelaskan artinya. Taman Narasi sebagai perbincangan literal yang bertujuan memberi ungkapan, paparan, penjelasan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pencerahan. Taman sekitar 8 are, memanfaatkan reruntuhan gedung bersejarah selemparan batu dari newsroom Wartam ... baca selengkapnya
Eduyatra Wartam, Mabhakti Printing & Esbe
Denpasar Wartam, Enam( 6) Dhang Kahyangan menjadi tujuan eduyatra sekitar 100 orang staff dan family Mabhakti Printing, Setia Bhakti (ESBE) & Tim Wartam. Ini sudah menjadi kebiasaan penutup tahun dengan mengadakan Tirtayatra, mengunjungi pura-pura suci di seluruh Bali, seperti ingin mengucapkan angayu bagia bisa melewati hari hari penuh tantangan tahun 2022. Soma manis 26 Desember rombongan sembahyang ke Pura-pura Bali Selatan. Nusa Dua, Kuta Selatan dam Kawasan Pecatu. Diawali sembahyang dan mereresik di Pura Sakenan. Konon Pura ini merupakan pertemuan pendeta Siwa dan Budha jaman lampau, yang dilambangkan dalam sebuah Padma Sukyamuni ... baca selengkapnya
Dirjen Bimas Hindu Resmikan Hindu Museum
Denpasar, Wartam Pulau Bali seperti sebuah museum hidup. Aktivitas budaya, adat, agama dan sosial memiliki keunikan, seperti yang disyaratkan sebuah museum. Bayangkan di seluruh kawasan pulau Dewata, tersebar berbagai Museum. Di Ubud saja kita jumpai deretan Museum Seni, sebut saja : Museum Puri Lukisan, Museum Arma, Museum Neka, Museum Rudana, Museum Pendet, Museum Topeng ... baca selengkapnya
Welcome to Hindu Museum
Salah satu unit Wartam Institute (Warins) adalah Museum Hindu. Museum masa depan. Sebagai kapsul waktu yang bertugas mencetak, mencatat, merecord gerakan inovasi langsung aksi (gila) yang seluruh kreasinya untuk pendidikan dan pencerahan Hindu Dharma. Hindu Museum sebuah institusi nirlaba yang melayani keinginan publik ... baca selengkapnya
WARTAM EDISI 99
Edisi 99 mengambil tema Trias Milenial Hindu, begitu spesial menyongsong HUT Wartam dengan Tema Besar Nawaksara, salah satu point dari bulir Nawaksara "Milenial".
Nah dalam terbitan kali ini banyak asupan nutrisi Hindu tentang Trias Milenial Hindu lho.
Yuk Baca rubrik spesial lainnya di Majalah Wartam, Jendela Hindu Dharma
Wartam Edisi 98 April 2023
Wartam edisi 98 kali ini sangat Spesial kita patut berbenah dan kembali mengungkap makna Hindulogi usai Nyepi. Edisi ini dilengkapi dengan rubrik diantaranya : Sang Mahawidya, Jnana Widya dan Ekologi Hindu, Lingkar Pandang Science Religion serta rubrik lainnya. Baca lebih lanjut Wartam Ed.98
Wartam Edisi 97 Maret 2023
Wartam edisi 97 kali ini Spesial Hari Nyepi mengungkap makna Nyuciang Jatining Api Nyepi. Edisi ini dilengkapi dengan rubrik diantaranya : Candi Bentar (Liturgi Melasti), Jaba Tengah (Sepi, Sunyi, Wengi), Kori Agung (Nyepi: Nyuciang Jatining Api), Wartamusadha (Upawasa Menjaga Kebugaran) serta rubrik lainnya. Simak lebih lanjut baca Wartam Ed.97
Wartam Edisi 96 Februari 2023
Wartam kali ini mengungkap makna etos kerja Hindu menyambut geliat bangkitnya Pariwisata Bali. Edisi ini dilengkapi dengan rubrik diantaranya : Candi Bentar (Liturgi Melasti), Jaba Tengah (Logos, Tempos, Etos), Kori Agung (Etos Kerja Hindu), Wartamusadha (Kesehatan Kerja) dan rubrik lainnya. Selengkapnya baca Wartam Ed.96
Wartam Edisi 95 Januari 2023
Nurani
Nurani merupakan proses kognitif yang memunculkan emosi dan rasio yang dihubungkan dengan sistem nilai/ moral individu. Krisis nurani terjadi karena emosi dan rasio seseorang dihubungkan dengan respon persepsi secara langsung. Nurani berdekatan dengan tatanan semesta, sementara persepsi sering ditutupi oleh keinginan dan kepentingan sempit. Nurani terhubung langsung dengan kebenaran, sementara persepsi dipengaruhi oleh memori serta dibumbui oleh rasa suka (raga) dan tidak suka (dvesa). Krisis nurani adalah sumber dari berbagai krisis. Sebaliknya, ketika nurani menjadi landasan tindakan, tidak ada krisis yang tanpa solusi.
Edisi kali ini wartam mempertanyakan apakah tahun 2023 adalah tahun krisis ekonomi sebagaimana para ahli prediksi atau tahun krisis nurani yang perlu segera dibenahi. Wartam berinisiatif membangun narasi bahwa krisis nurani yang terjadi lebih mematikan ketimbang krisis ekonomi dan yang lainnya. Krisis nurani urgent solusi. Bagaimana cara mengenalinya, bagaimana mendefinisikannya, alat apa yang digunakan untuk mengatasinya, apa pengaruh krisis nurani ini terhadap berbagai bidang kehidupan lainnya dan hal-hal lainnya akan meramaikan narasi edisi wartam kali ini. Beberapa segmen mencoba melihat seperti apa wajah ‘krisis nurani’ ini sehingga mudah didefinisikan dan diberikan batasannya. Sementara segmen lain mencoba menemukan cara atau alat untuk menetralisir ‘bhuta’ bernama krisis nurani ini. Sehubungan dengan Hari Raya Galungan dan Kuningan krisis nurani ini disejajarkan dengan adharma yang harus diperangi dan dimenangkan. Saatnya nurani menjadi pondasi diri.
Simpang Jalan Ekonomi dan Religi
Nanang Sutrisno
Manusia adalah makhluk eksistensial yang senantiasa mencari hakikat keberadaan dan cara berada di tengah-tengah dunia—kehidupan. Dalam pencariannya, manusia pun menemukan begitu banyak jawaban mengenai eksistensinya. Ia menyadari keberadaannya adalah makhluk multidimensional, seperti fisik-mental, jasmani-rohani, material-spiritual, individu-sosial, dan seterusnya. Keserbagandaan eksistensi manusia menciptakan berbagai jalan yang menghendaki perbedaan cara bertahan hidup dan pengembangan potensi diri demi mewujudkan eksistensi manusia seutuhnya. Dari sekian jalan tersebut, ekonomi dan religi menjadi basis eksistensial manusia karena keduanya bersentuhan dengan kebutuhan paling fundamental dalam kehidupannya. Pada kedua jalan inilah manusia menyandarkan eksistensinya, yakni mampu bertahan hidup, memelihara keberlangsungan kehidupan, dan mencapai tujuan hidup yang diidam-idamkan.
Ekonomi bermula dari upaya manusia memenuhi kebutuhannya sehari-hari sebagai strategi pemertahanan hidup yang paling purba. Kegiatan ini berkembang dari era berburu dan meramu, mengumpulkan makanan, hingga bercocok tanam yang menunjukkan upaya manusia memproduksi berbagai barang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Keragaman dan kelangkaan sumber daya alam, pun melahirkan kerja sama antarmanusia dalam sistem barter. Selanjutnya, uang menjadi alat tukar yang sah sehingga sistem barter pun berubah dari barang dengan barang ke uang dengan barang. Kelangkaan sumber daya manusia juga menjadi penggerak kegiatan ekonomi berbasis jasa. Tegasnya, aktivitas ekonomi meliputi seluruh kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi barang maupun jasa dalam kerangka sistem.
Perkembangan kebutuhan (need) dan keinginan (want) manusia memperluas ranah kegiatan ekonomi, bahkan menjadi sistem besar yang memengaruhi kehidupan masyarakat dunia. Kapitalisme misalnya, sistem ini mengafirmasi peran-peran individu yang memiliki modal untuk memproduksi dan mendistribusikan barang atau jasa kepada masyarakat. Hal ini ditandai dengan kegiatan investasi yang kuasai oleh para pemilik modal atau kapitalis........ (selengkapnya baca wartam edisi95)
Selebrasi Religi
I GK Widana
Merujuk KBBI, arti kata ‘selebrasi’ [se.leb.ra.si /sélébrasi/n] : ‘perayaan’. Sedangkan istilah ‘religi’ menurut antropolog Koentjaraningrat adalah sebagai terjemahan dari kata ‘religion’ yang sebenarnya berbeda pengertiannya dengan kata ‘agama’. Menurut Koentjaraningrat, religi adalah bagian dari kebudayaan, karena mengacu konsep yang dikembangkan Emile Durkheim mengenai dasar-dasar religi dengan empat (4) komponennya : 1) emosi keagamaan, sebagai substansi -- penyebab manusia menjadi religius; 2) sistem kepercayaan, mengandung keyakinan serta bayangan-bayangan manusia tentang sifat-sifat Tuhan atau yang dianggap sebagai Tuhan, termasuk tentang wujud alam gaib (supernatural); 3) sistem upacara religus, bertujuan mencari hubungan manusia dengan Tuhan, Dewa atau makhluk halus penghuni alam gaib; dan 4) kelompok religius atau kesatuan-kesatuan sosial yang menganut sistem kepercayaan tersebut.
Jika dipertautkan, apa yang disebut “selebrasi religi” tidak lain dari suatu perayaan yang didorong emosi (rasa/perasaan) keagamaan dalam bentuk ritual (ritus) atau upacara dalam rangka menjalin hubungan kepada yang diyakini atau setidaknya dianggap sebagai Tuhan, termasuk hal-hal gaib lainnya. Lebih simpel lagi, selebrasi religi berkaitan erat dengan perayaan hari-hari suci keagamaan. Atas dasar dorongan rasa bhakti inilah kemudian memantik munculnya berbagai rupa, atau wujud ekspresi dalam merayakan ritual-ritual keagamaan. Baik secara material simbolik dalam bentuk upacara/upakara persembahan (sesaji/bebanten), maupun secara individual/personal terutama berkaitan dengan penampilan, yang tak dapat disanggah apalagi dibantah sudah bercampur baur dengan gaya hidup konsumtif, bergaya narsis dan bertendensi hedonistik...........(selebihnya simak wartam edisi 95)
Dr. Komang Sri Marheni, S.Ag, M. Si
Ka Kanwil Kemenag Prov. Bali
Conten Creatif Hindu
Sinyalemen di Masyarakat menyebutkan siapa yang menguasai informasi, akan menguasai dunia. Memang ada benarnya, namun lagi-lagi muncul pertanyaan, Informasi yang mana? Normaly, atau kreatif atau Hoax? Harapan kita tentu saja informasi yang kreatif dan mencerahkan dalam fitur-fitur internet dan medsos. Sudahkah generasi muda Hindu hadir dengan konten-konten kreatif seperti harapan kita? Ibu Komang Sri Marheni, menjelaskan runtun dalam wawanrasa Wartam, Desember 2022, seperti berikut ini:
1. Internet membuka ruang amat luas bagi semua kalangan. Memudahkan sekaligus membahayakan arus informasi bagi generasi muda Hindu. Bagaimana catatan Bu Komang? Ya, inilah perkembangan jaman, kita tidak bisa menghindarinya, tidak bisa mengabaikannya, namun kita harus mengikutinya. Karena apabila tidak, maka kita sendiri yang akan tertinggal. Apalagi kalau bicara konteks anak muda, daya pikirnya masih kuat, energinya masih penuh. Dari data BPS tahun 2021, ibu baca persentase usia anak di atas 5 tahun yang menggunakan internet, itu tercatat bahwa sebesar 88,99% persen mengakses Media Sosial, bayangkan hebatnya media sosial saat ini sudah masuk kepada Conten Creatif Hindu Wartamanawa anak balita. Dan menurut data Indonesia.id, Indonesia masuk ke 10 besar negara dengan durasi penggunaan media sosial per hari tertinggi. Luar biasa, bukan? Hanya saja, ada koridor-koridor yang harus tetap kita pegang teguh, ada aturan peraturan pemerintah, ada norma sosial dan masyarakat, ada adat istiadat, ada nilai-nilai agama, ada nilai kearifan lokal, ada sisi............(lebih lengkap baca Wartam Edisi Desember 2022)
Wartam, jendela Hindu Dharma
Wartam, jendela hindu dharma, terbit tiap bulan mengusung konsep jurnalisme tattwa. Wartam mengadopsi semua aktivitas penebitan dengan kegiatan pendukung memantik kreatifitas generari muda, dan memilih jalur ‘butik informasi’. Tiap terbit Wartam menampilkan laporan utama yang apik dengan lay out unik membuat bahasan yang lugas jelas singkat padat tetap menarik karena diasuh para pakar, akademisi praktisi yang sudah malang melintang di dunia jurnalis. Dibaca oleh keluarga Hindu se Nusantara sehingga apapun informasi promosi usaha anda akan sangat efektif sampai ke ruang pembaca.
Wartam, jendela hindu dharma, dalam upaya pencerahan jiwa umat, mengadakan penelitian, pengembangan, dan penerbitan naskah ajaran hindu dharma sebagai sesuluh umat, agar senantiasa berlaksana sesuai ajaran Tri Kaya Parisudha. Wartam terbit minggu ketiga setiap bulan mengemban misi sebagai media informasi dan pemahaman lebih mendalam tentang tattwa, susila dan upakara, yang menjadi inti kehidupan sosial dan keagamaan umat sedharma. Bahasan yang lugas, menjadikan Wartam sebagai bahan bacaan keluarga, karena rubriknya mewakili semua kalangan: orang tua, remaja dan anak-anak, penuh ulasan sarat makna yang memberi jawaban persoalan adat, agama dan sosial kemasyarakatan.
Oleh karenanya Wartam dipandang cocok sebagai teman bacaan keluarga dalam rangka membangun karakter keluarga Hindu yang shanti dan harmonis.
Visi
Mencerdaskan umat hindu dengan jurnalisme tattwa
Misi
Menjadikan Wartam sebagai jendela hindu dharma, untuk membuka pemahaman
luas tentang tattwa, susila, dan acara untuk membangun karakter keluarga Hindu
yang damai dan harmonis.
PROGRAM UNGULAN WARTAM berangkat dari manikatakata, bahwa membaca
ibarat membenih, menulis adalah memupuk, diskusi sebagai cara memanen. Inilah
yang melandasi, saban bulan Wartam hadir dengan diskusi-diskusi bersama publik
figur praksisi, akademisi, tokos masyarakat, sesuai hal hal aktual dalam laporan
utama Wartam. Moto besar Wartam sebagai jurnalisme Tattwa berjalan diatas tiga
landasan, Esco : exploring sharing coaching. Dan yang paling diminati adalah
Vaksin Jurnalistik Hindu.